Umpan Balik Yang Efektif Untuk Menumbuhkan Prestasi Berguru Siswa

Umpan balik merupakan sebuah proses di kelas yang telah menjadi daya tarik tersendiri bagi para peneliti praktik pembelajaran semenjak tahun 1970-an hingga kini ini. 

Foto Medali sumber : https://id.wikipedia.org

Secara konsisten, para peneliti telah menemukan bukti-bukti bahwa ketika guru bisa memakai mekanisme umpan balik yang efektif ternyata bisa meningkatkan prestasi mencar ilmu siswanya. Bahkan, hasil studi yang dilakukan Bellon, Bellon, dan Blank memperlihatkan bahwa dibandingkan dengan banyak sekali sikap mengajar lainnya, pemberian umpan balik akademik ternyata lebih berkorelasi dengan prestasi mencar ilmu siswa. 

Dengan tanpa memandang kelas, status sosial ekonomi, ras, atau keadaan sekolah hubungan ini cenderung konsisten. Ketika umpan balik dan mekanisme korektif dipakai secara sempurna ternyata sebagian besar siswa sanggup meningkatkan prestasi belajarnya hingga di atas 20% .

baca juga :
> 10 Cara Memberikan Motivasi Siswa Dalam Belajar.
> 10 Cara Menghadapi Siswa yang Nakal dan Sering Bolos Sekolas.
> 5 Metode Pengajaran di kelas yang Lebih Interaktif.


Umpan balik yang efektif merupakan bab integral dari sebuah obrolan instruksional antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, maupun siswa dengan dirinya sendiri, dan bukanlah sebuah praktik yang terpisahkan.

Terkait dengan umpan balik yang efektif ini, Black dan Wiliam mencatat tiga komponen penting yaitu:

1. Recognition of the desired goal


Umpan balik diberikan sebagai respons atas kinerja siswa. Kinerja siswa ialah kesanggupan siswa untuk sanggup memperlihatkan penguasaannya atas banyak sekali tujuan pembelajarannya. Guru harus sanggup merumuskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai secara terang dan sanggup mengkomunikasikannya pada awal pembelajaran, baik wacana wilayah materi, indikator kurikuler maupun penguasaan tujuan.

Salah satu metode yang cukup efektif untuk memastikan bahwa siswa memahami tujuan pembelajarannya yaitu dengan cara melibatkan mereka dalam tetapkan “kriteria keberhasilan” yang bisa dilihat atau didengar. Misalnya, guru sanggup memperlihatkan beberapa teladan produk sebagai tujuan pembelajaran yang patut ditiru oleh para siswa, memperlihatkan kalimat-kalimat yang benar dengan ditulis memakai aksara kapital, kesimpulan yang diambil dari data, penyajian tabel atau grafik dan sejenisnya.

Apabila para siswa telah sanggup memahami wacana kriteria keberhasilan pembelajarannya, mereka akan terbantu untuk mengarahkan belajarnya dan mereka akan lebih bisa untuk melaksanakan proses pembelajarannnya

Selain memperlihatkan pemahaman yang terang wacana tujuan pembelajaran, guru juga perlu memperlihatkan kesempatan kepada siswa untuk memahami indikator dari tingkat penguasaan tujuan pembelajarannya, baik secara lisan, tertulis maupun dalam bentuk lainnya.

2. Evidence about present position


Istilah ”bukti” di sini menunjuk kepada info atau fakta wacana kinerja yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran, khusunya wacana sejauhmana tujuan pembelajaran telah tercapai dan sejauhmana tujuan pembelajaran itu belum tercapai.

Grant Wiggin mengemukakan bahwa umpan balik bukanlah wacana pemberian kebanggaan atau celaan, persetujuan atau ketidaksetujuan, tetapi sebagai perjuangan untuk memperlihatkan nilai atau makna. Umpan balik intinya bersifat netral yang menggambarkan apa yang telah dilakukan dan tidak dilakukan siswa. Selain itu, bahwa umpan balik juga harus bersifat obyektif, deskriptif dan disampaikan pada waktu yang sempurna yakni pada dikala tujuan pembelajaran masih segar dalam benak siswa.

Salah satu cara pemberian umpan balik yang cukup bermakna yaitu dengan membandingkan produk siswa dengan kriteria keberhasilan telah telah dikomunikasikan sebelumnya. Contoh sederhana pemberian umpan balik yaitu dengan menciptakan sebuah format wacana “Daftar Kriteria Keberhasilan”. Dalam daftar tersebut, guru sanggup memperlihatkan tanda + (plus) untuk memperlihatkan wacana kriteria yang telah berhasil dipenuhi siswa dan memperlihatkan catatan tertentu untuk yang belum dipenuhinya.

3. Some understanding of a way to close the gap between the two


Umpan balik yang efektif yaitu harus sanggup memperlihatkan bimbingan kepada setiap siswa wacana bagaimana melaksanakan perbaikan. Black dan Wiliam menegaskan bahwa setiap siswa harus diberi dukungan dan kesempatan untuk melaksanakan perbaikan. Guru tidak hanya memperlihatkan umpan balik yang mencerminkan wacana kinerja yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran siswanya, tetapi juga harus sanggup memperlihatkan taktik dan tips wacana cara yang lebih efektif untuk mencapai tujuan, serta kesempatan untuk menerapkan umpan balik yang diterimanya.

Wiggins meyakini bahwa melalui siklus umpan balik ini sanggup menghasilkan keunggulan kinerja siswa. Oleh alasannya ialah itu, siswa harus senantiasa mempunyai saluran rutin terhadap kriteria dan standar-standar kiprah yang harus dituntaskannya; mereka juga harus memperoleh umpan balik dalam upaya menuntaskan tugas-tugasnya, mereka harus mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan umpan balik untuk memperbaiki kerjanya serta mengevaluasi kembali terhadap standar

Related Posts