Strategi Kreatif Dalam Memacu Partisipasi Siswa Di Kelas

Strategi Kreatif dalam Memacu Partisipasi Siswa di Kelas


Apakah Anda pernah merasa gagal menjadi fasilitator untuk diskusi di kelas? Hal ini sanggup dipicu alasannya ialah hanya segelintir siswa yang berpartisipasi. Sering kali, siswa yang itu-itu saja yang turut aktif dalam kelas. Hal ini memang biasa, namun jangan hingga jadi kebiasaan.
Strategi Kreatif dalam Memacu Partisipasi Siswa di Kelas Strategi Kreatif dalam Memacu Partisipasi Siswa di Kelas
Menulis gagasan pada kertas. (Sumber: blog.ruangguru.com)

Setiap siswa harus berpartisipasi aktif dalam kelas. Apabila semua terlibat, maka diskusi pun semakin tinggi kualitasnya. Guru sebagai fasilitator pun akan merasa berhasil jikalau situasi demikian terjadi. Nah, bagaimana caranya semoga siswa berpartisipasi dalam diskusi kelas?

1. Kenal


Guru wajib sekali hukumnya mengenal seluruh siswa alasannya ialah mereka ialah tanggung jawab Anda di sekolah. Well, hal ini mungkin tidak begitu sulit untuk dilakukan oleh guru kelas. Tapi, bagaimana dengan guru bidang studi yang harus mengajar di banyak kelas? Tentu agak bikin kewalahan. Meskipun demikian, guru mata pelajaran harus tetap berusaha mengenal siswa satu persatu, beserta abjad masing-masing.

baca juga :
Tehnik Kreatif dalam mendidik Siswa Lewat Permainan Tradisional

Hal ini terdengar sepele, namun efeknya sangat signifikan, Misalnya saja, Anda sanggup menunjuk salah satu siswa, menyebut namanya, dan meminta pendapatnya akan diskusi tersebut. Secara psikologis, cara ini akan membangun iklim aman dalam kelas. Mengapa? Siswa merasa dekat dan bahagia alasannya ialah menawarkan bahwa dirinya noticeable. Siapa sih yang tidak bahagia jikalau diingat?

2. Pancing kerjasama


Salah satu kunci penting semoga siswa saling berinteraksi mengenai topik yang dibahas ialah kerjasama. Coba berikan siswa project yang harus dikerjakan secara bersama-sama. Anda yang memilih siapa saja yang harus berada dalam satu kelompok. Nah, inilah mengapa penting sekali mengenal abjad masing-masing siswa. Dari yang rajin, pintar, kurang menonjol, banyak diam, harus dicampur. Jangan hingga berat sebelah, satu kelompok isinya anak ranking 1 hingga 5.

Dengan kerja sama, siswa akan merasa ada ketergantungan satu sama lain. Mereka harus membangun kepercayaan alasannya ialah mau tidak mau semua kiprah harus dikerjakan bersama, kan? Jika tidak, mereka akan rugi bersama dan sudah niscaya hal tersebut akan dihindari. Siswa akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengerjakan kiprah dengan berdiskusi secara intensif.

3. Keep moving


Cara ini dilakukan masih dalam bentuk berkelompok. Masing-masing kelompok mempunyai topik yang berbeda-beda untuk dibahas. Sebagai contoh, topiknya ialah perekonomian di banyak sekali negara. Kelompok A membahas negara Amerika, B membahas Cina, C membahas Indonesia, dan seterusnya. Kemudian, setiap anggota dalam kelompok harus berpindah-pindah kelompok. Jadi, tidak diperkenankan berada dalam satu kelompok yang sama dari awal hingga akhir.

Nah, apabila sudah selesai, minta siswa untuk bicara depan kelas isu apa saja yang mereka sanggup dari banyak sekali negara yang dikunjungi. Semakin banyak negara yang dikunjungi, makin banyak pula siswa tersebut berpartisipasi. Beri peraturan, setiap siswa yang berpindah harus turut berkontribusi, baik memberi pendapat, pertanyaan, atau saran. Terakhir, siswa yang mendapat isu terbanyak mengenai negara-negara diberikan reward.

4. Pengaturan skema duduk


Setelah mengenal abjad siswa, mengatur skema duduk juga sangat penting. Siswa yang cenderung pendiam jangan ditempatkan bersama siswa yang pendiam juga. Buatlah susunan yang akan membantu berlangsungnya diskusi semoga memudahkan kiprah Anda sebagai fasilitator.

baca juga :
Tehnik Pembelajaran Menyenangkan di dalam Kelas

5. Pertanyaan tingkat tinggi


Selama ini, pertanyaan-pertanyaan ibarat apa yang Anda lemparkan untuk menarik partisipasi siswa? Apa seputar menyebutkan bagian-bagian bunga, flora monokotil dan dikotil, atau penemu teori gravitasi? Well, pertanyaan demikian hanya akan mendorong siswa untuk mengingat atau menghafal bahan yang sudah Anda sampaikan sebelumnya. Agar sanggup memancing siswa untuk aktif, maka Anda harus mulai meningkatkan level pertanyaannya. Hal ini ditujukan supaya siswa turut berpikir, juga mengetahui sejauh apa pemahaman siswa terhadap bahan yang diajarkan.

Contoh pertanyaan yang menciptakan siswa berpikir misalnya:

  1. Buatlah sebuah hipotesis, apa yang akan terjadi jika…..?
  2. Apakah biaya yang dikeluarkan untuk…..cukup sepadan dengan hasilnya? Mengapa?
  3. Coba kembangkan sebuah rencana dari….!

Pertanyaan-pertanyaan di atas menciptakan siswa menggabungkan beberapa isu yang mereka punya, kemudian mengolahnya untuk menemukan jawaban. Jadi, balasan yang diberikan tidak hanya menurut mengingat sebuah isu saja. Buatlah banyak variasi pertanyaan yang menarik, contohnya dengan menghubungkan teori dan kasus terbaru yang sedang hangat-hangatnya beredar. Selain itu, Anda juga sanggup menyertakan gambar atau alat peraga guna menarik lebih banyak partisipasi.

6. Tricky


Jika siswa masih saja membisu dan belum memberi reaksi apa-apa, jangan pribadi panik. Siswa butuh menyusun kata-kata dan mengumpulkan keberanian. Bahkan, siswa perlu waktu lebih jikalau mereka belum terbiasa mengutarakan pendapat secara lisan. Tidak persoalan jikalau suasana kelas senyap sementara. Beri mereka waktu, tapi apabila terlalu lama, lemparkan pertanyaan ulang.

Apabila masih belum berhasil terpancing, maka mereka perlu dibantu. Coba berikan potongan kertas berukuran 5 cm x 10 cm kepada siswa. Mintalah mereka menulis jawaban, pendapat, pertanyaan, sanggahan, atau bahkan kritik di sana. Kemudian, siswa sanggup membaca apa yang telah ditulis di depan kelas. Lakukan pembahasan terlebih dulu, minta siswa lain berpendapat, jikalau sudah selesai, siswa yang berdiri di depan sanggup menunjuk siswa lain setelahnya. Sesudahnya, kumpulkan kertas tersebut dan tempel pada dinding kelas di tamat diskusi.

model Pembelajaran menarik :
Metode Inovatif yang baik dicontoh dalam Mengajar Ala Dragon Zakura

7. Salah bukan masalah


Banyak siswa yang tidak berani bicara alasannya ialah takut melaksanakan kesalahan. Hal ini juga terjadi pada guru, bukan? Sebenarnya hal ini terbilang lumrah. Peran Anda sebagai fasilitator ialah meyakinkan siswa bahwa mereka tidak akan disalahkan, ditertawakan, atau dipermalukan jikalau salah. Namanya saja belajar, masuk akal kalau masih salah-salah. Apabila salah, Anda cukup katakan “belum tepat”, bukan “salah”. Tidak perlu terlalu ditekankan bahwa mereka salah alasannya ialah akan menciptakan nyali ciut untuk lanjut berdiskusi.

Demikian taktik yang sanggup di terapkan dalam kelas untuk memacu partisipasi siswa. Hal yang perlu diingat, di awal melaksanakan diskusi, berikan terlebih dulu teladan metode diskusi yang akan dipraktikkan. Bagaimana cara mengajukan pertanyaan, menjawab, menyanggah, memberi kritik, dan sebagainya. Cara ini akan menciptakan proses diskusi berjalan lebih lancar.

Punya taktik lain yang juga efektif untuk memfasilitasi diskusi di kelas? Ceritakan di kolom komentar ya! Semangat mengajar!

Sumber artikel*

0 Response to "Strategi Kreatif Dalam Memacu Partisipasi Siswa Di Kelas"

Posting Komentar